Senin, 20 Juni 2011

Unique Facts About Chocolate (Fakta Unik Seputar Cokelat)

Cokelat. Ya, mendengar nama ini anda pasti langsung berpikir mengenai cemilan yang tidak sehat, menyebabkan kegemukan, dan hal-hal negatif lain. Tetapi dibalik hal negatif itu, bahan makanan yang satu ini memiliki sejarah yang cukup unik dan khasiat yang baik bagi tubuh kita.


Chocolate Bar
Kita biasa menemukan coklat dalam bentuk coklat batang dan permen coklat, bubuk coklat untuk campuran kue dan susu coklat. Faktanya, coklat awalnya hanya digunakan sebagai minuman. Suku-suku di Amerika Latin kuno yang tercatat pertama kali mengenal dan mengonsumsi coklat ini karena memang pohon coklat (Theobroma cacao) banyak tumbuh di daerah Amazon Utara. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selaput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.

Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Mungkin kandungan theobromin yang membuat minuman xocoatl ini dipercaya sebagai pengusir lelah. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran.

Cocoa Beans
Ketika peradaban Maya kuno runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji coklat menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Mexico saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah. Bahkan, biji coklat atau biji kakao ini juga digunakan sebagai mata uang. pada zaman itu misalnya, satu buah alpukat seharga tiga biji coklat.

Setelah invasi Spanyol ke Amerika Latin yang dipimpin Hernan Cortes, coklat masuk ke Eropa pada abad ke-17. Berawal dari kalangan istana Spanyol lalu dalam jangka waktu seratus tahun menyebar sampai ke London. Orang Eropa awalnya menggunakan coklat hanya untuk minuman , baru pada tahun 1847 ditemukanlah coklat padat. Konsumen di Eropa memodifikasi minuman coklat mereka, mengganti bahan tambahan dalam minuman coklat mereka dan mempertahankan vanili dan gula untuk menutupi rasa pahit coklat. 

Chocolate drink
Rasa pahit coklat, mungkin lebih tepat disebut rasa khas coklat, memang masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate), Joel Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan.

Khasiat coklat juga tidak kalah unik. Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat dikarenakan titik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila anda memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di dalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan setelah aktivitas ini berhenti. Coklat juga mengandung beberapa jenis alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah. Kandungan antioksidan juga bisa menghambat radikal bebas dalam tubuh.

Kegemukan setelah mengonsumsi coklat bukan dikarenakan oleh coklat itu sendiri. Tetapi lebih karena bahan campuran pengganti lemak kokoa seperti minyak nabati dan pemanis seperti gula. Permen coklat pada umumnya hanya memiliki 20% kandungan coklat murni dan selebihnya bahan tambahan. Sedangkan coklat premium atau biasa disebut dark chocolate memiliki kandungan coklat murni hingga 70%. Karena kandungannya itulah, maka yang disarankan untuk kesehatan adalah dark chocolate karena kalori dan gula yang lebih rendah. 

Sebagian informasi dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Cokelat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar