Minggu, 12 Juni 2011

The Invention of Bread (Penemuan Roti)

Kalian pasti pernah makan makanan yang satu ini, kan ? ya, salah satu jenis makanan pokok ini memang cukup populer di kalanagan masyarakat, meskipun bukan sebagai sumber makanan utama. Tahukah anda tentang sejarah penemuan dan penyempurnaan roti dari zaman dahulu sampai sekarang ?

roti


Pada zaman dahulu, manusia belum mengenal teknologi pengolahan pangan. Mereka mengunyah biji gandum begitu saja. Tentu rasanya tidak enak dan teksturnya keras. Jadi, mereka menumbuknya dan menambahkan air agar lembut. Sisa adonan yang belum termakan mereka jemur untuk bekal perjalanan. Setelah penemuan api, mereka juga membakar adonan tersebut dengan cara dipipihkan di permukaan batu yang dipanaskan dengan api.

Sekitar 4600 tahun yang lalu, di Mesir, ada orang yang lupa mengeringkan roti sehingga adonan tersebut meragi. setelah dibakar, ternyata rasanya lebih enak dan lebih empuk. sejak itulah, roti sengaja diragikan dahulu sebelum dibakar.
lukisan dinding kuno yang menunjukkan pembuatan roti
Roti pada zaman Mesir kuno memang masih sederhana. Tepung, air dan bibit ragi dicampur lalu diinjak-injak oleh para budak. Pada zaman ini, roti dibakar di tungku primitif berbentuk kerucut. Roti pada masa itu digunakan sebagai upah para pekerja dan budak.

Teknologi pembuatan roti pun terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi pangan. Di Indonesia kita biasa mengonsumsi roti tawar yang empuk, putih dan berbentuk persegi. Orang Prancis  menyukai roti panjang yang berkulit tebal yang dinamakan baguette.
baguette

Diperkirakan roti masuk ke Indonesia melalui kebudayaan India kuno jauh sebelum bangsa barat masuk ke Indonesia. Kata roti dalam bahasa Indonesia berasal dari kata "roti" dalam bahasa Sansekerta. Sekarang, roti sudah menjadi makanan yang merakyat. Tidak hanya orang kaya saja yang bisa makan roti, tapi masyarakat umum bisa mengonsumsi roti yang sudah banyak dijajakan oleh penjual roti di gerobak-gerobak roti.
penjual roti

Ada juga fakta unik mengenai roti ini. sampai abad ke-10, pembuat roti di Eropa dianggap orang yang curang karena dicurigai mencampur tepung berkualitas rendah dan tinggi, tetapi menjualnya dengan harga mahal. Pada abad ke-18, pembuat roti yang curang dihukum dengan kejam di Turki. Caranya adalah telinga mereka dipakukan ke tiang pintu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar