Senin, 14 Maret 2011

Al-qur'an Talks About Atoms (Alqur'an Membahas Mengenai Atom)

Atom, merupakan partikel terkecil dari benda. Tak perlu heran, karena, dalam setitik debu pun jumlah atomnya bisa mencapai jutaan bahkan miliaran. Pemikiran tentang atom ini dimulai oleh Democritus, seorang filsuf Yunani. Ia mendefinisikan atom sebagai "benda yang tidak dapat dibagi lagi". Namun, seiring berkembangnya teknologi, mulailah ditemukan partikel-partikel subatom. Berawal dari pernyataan John Dalton bahwa atom seperti "bola pejal" (yang berarti atom memiliki isi), para ilmuwan pun berlomba-lomba untuk mencari, apa sebenarnya isi dari atom tersebut?

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ilmuwan-ilmuwan ternama pun mulai mengajukan model atom beserta partikel subatomnya. Lihat saja J.J. Thomson (penemu elektron), dengan model atom roti kismisnya. Lalu Goldstein dengan temuan protonnya, dan James Chadwick dengan neutron temuannya. Ernest Rutherford dengan teori elektron mengitari inti atom, Niels Bohr dengan lintasan elektronnya, dan Louis de Broglie dengan 'kebolehjadian' letak elektron. Pada penelitian akhir-akhir inipun, ilmuwan mulai menemukan partikel-partikel subatom lainnya. Sebut saja quark, antineutron, positron, lepton, dsb.

Ternyata, penemuan-penemuan mengagumkan di atas telah dibahas dalam Al-Qur'an! Tertulis dalam firman Allah SWT: "...Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sekalipun seberat zarrah baik yang di langit maupun yang di bumi, yang lebih kecil dari itu atau yang lebih besar, semuanya (tertulis) dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)." (QS. Saba': 3)

Dalam ayat ini, tertulis yang lebih kecil dari zarrah. Maksud dari zarrah adalah, pada zaman dahulu, orang Arab menyebut sesuatu yang sangat kecil sebagai Zarrah. Dalam hal ini, atom bisa tergolong sebagai zarrah. Mungkin tercetus sebuah pertanyaan, " Mengapa Al-Qur'an tidak membahas secara spesifik ? ". Menurut saya, Al-Qur'an hanya "memancing" atau memberi dasar pemikiran dan seterusnya, manusialah yang harus menggunakan potensi terbesarnya berupa akal untuk mengetahui lebih lanjut.

Al-Qur'an sudah membahasnya 13 abad sebelum penelitian partikel subatom dimulai! Masuk akalkah jika pada zaman Rasulullah SAW telah ada penelitian macam ini? Masuk akalkah jika Al-Qur'an itu merupakan hasil goresan tangan manusia? Subhanallah... Al-Qur'an memang selalu menyimpan banyak sekali ilmu pengetahuan jika kita mau merenunginya. Tak ada kecacatan didalamnya, meski kita berusaha sekeras mungkin untuk menemukan kesalahan di dalamnya.


Dikutip dari http://www.karyaislami-fatih.blogspot.com/ dengan pengubahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar